News.ciptajasadigital.com LONDON – Setelah pada bannded selama 1 hari, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dengan segera gerak cepat menyiapkan langkah untuk selamatkan TikTok dan tentunya menguntungkan AS.
Undang-undang yang digunakan melarang perangkat lunak media sosial pada wilayah Amerika Serikat mulai berlaku pada hari Minggu, tetapi presiden terpilih mengisyaratkan kesediaannya untuk menunda penerapannya.
Undang-undang yang tersebut menyatakan perangkat lunak media sosial TikTok ilegal pada Amerika Serikat akan mulai berlaku pada hari Hari Minggu (19/1/2024). Pemerintahan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengisyaratkan bahwa mereka itu berencana untuk mencoba menemukan cara agar TikTok masih bisa jadi digunakan dalam AS.
Berdasarkan undang-undang pada waktu ini, perusahaan induk layanan tersebut, ByteDance yang mana berbasis pada China, harus berjualan TikTok ke perusahaan non-China. Jika tidak, aplikasi mobile itu akan dilarang digunakan di tempat Amerika Serikat.
Anggota Kongres Mike Waltz, yang mana telah terjadi ditunjuk untuk menjabat sebagai penasihat keamanan nasional Trump, mengungkapkan terhadap Fox News pada hari Kamis (16/1) bahwa presiden terpilih yang dimaksud punya beberapa opsi untuk menunda berlakunya undang-undang yang dimaksud selagi pembahasan terkait kemungkinan transaksi jual beli TikTok berlangsung.
“Kami akan mengambil langkah-langkah untuk menghindari larangan TikTok,” kata Waltz, “selama kesepakatan yang digunakan layak sedang dibahas. Pada dasarnya, Presiden Trump bisa jadi mempertahankan TikTok.”
Sejak TikTok diluncurkan, ribuan kreator konten yang berbasis di area Amerika Serikat telah terjadi mendirikan audiens yang mana besar pada aplikasi mobile tersebut, dan juga pada berbagai hal telah lama mampu memonetisasi TikTok mereka.
Banyak bidang usaha kecil berhasil mengiklankan komoditas merek terhadap pengguna TikTok. Banyak juga pengguna TikTok yang tersebut awalnya populer dalam program yang disebutkan menjadi selebritas yang mana lebih banyak terkenal lalu menjangkau audiens lebih tinggi banyak. Mereka berhasil mendapatkan kerja identik untuk memperkenalkan produk-produk lalu kerja mirip lainnya.
Menjelang tenggat waktu hari Akhir Pekan (19/1/2025), ada beberapa orang rumor tentang kemungkinan transaksi jual beli perusahaan tersebut. Bloomberg melaporkan pada hari Rabu (15/1) bahwa pejabat China berada dalam mempertimbangkan kemungkinan memasarkan layanan yang disebutkan untuk miliarder Elon Musk, penasihat Trump yang mana sudah ada miliki layanan media sosial X, yang sebelumnya bernama Twitter.
Miliarder Amerika Serikat lainnya, pengembang real estat Frank McCourt, mengungkapkan terhadap Perusahaan Berita Reuters pada hari Kamis (18/1) bahwa perkumpulan penanam modal yang dimaksud dibentuknya sudah pernah menciptakan penawaran resmi untuk membeli TikTok, sebesar USD20 miliar.
Namun, masih belum jelas apakah pemerintah China mengizinkan transaksi jual beli TikTok. Penanam Modal tetap saja harus menyertakan “mesin rekomendasi”, nama yang digunakan TikTok untuk algoritme yang tersebut menimbulkan layanan yang disebutkan begitu populer dan, menurut sejumlah orang, menyebabkan ketagihan.